Tingkah laku anak-anak usia 3 tahun ke atas bisa dibilang sangat menggemaskan, agak ajaib dan terkadang membuat para orang tua kerap menggeleng-gelengkan kepala. Ada banyak sekali gerakan-gerakan yang dilakukan oleh anak-anak ketika sedang bermain. Biasanya mereka suka berlari, melompat, memanjat, main pasir, main air dan bahkan berguling-guling di lantai.
Saat anak-anak berusia 3 tahun ke atas, maka mereka akan semakin lincah, semakin pandai melihat dan meniru gerakan dan suara yang ada di sekitarnya, seperti menirukan orang-orang, benda dan juga hewan-hewan. Seperti anak ketiga saya, Maghma. Saat ini dia sangat senang menirukan suara hewan serigala sambil memasak dan sekaligus menonton acara masak-masak di televisi. Huh, benar-benar anak kecil yang bisa multitasking.
Berbeda saat Maghma berusia 3 tahun lebih. Waktu itu, dia sering menirukan suara kucing sambil berjalan dan melompat ke atas pagar layaknya kucing yang sering kali melintas di depan dan samping rumah. Awalnya hanya lompat dan sedikit memanjat pagar bagian bawah, lalu lama-lama agak naik sedikit lagi. Beruntung tinggi badannya belum cukup untuk naik ke “level” berikutnya. Jadi saya masih bisa santai saat melihat anak perempuan ini sibuk lompat ke sana dan ke sini.
Biasanya saat siang hari, Maghma akan berlatih melompat di dalam rumah, seperti lompat ke atas kasur, lompat ke atas kursi dan rekornya anak ini naik ke atasΒ lemari tv. Duh bikin olahraga jantung banget. Saya beberapa kali melarang anak-anak untuk tidak melompat atau memanjat. Tapi lalu saya terpikir bahwa dulu saya tidak pernah dilarang untuk bereksplorasi oleh orang tua saya. Saya selalu di awasi, entah itu sama orang tua, mbah, sodara atau ART.
Berbeda dengan kedua anak lelaki saya, terkadang mereka suka melakukan hal yang sama dengan adik perempuannya. Tetapi saat adiknya tidak ikut bermain atau saat mereka sedang ingin bermain “permainan laki-laki” biasanya Maghma tidak akan ikut (untuk sementara waktu). Kedua anak laki-laki ini suka sekali naik sepeda dengan gerakan-gerakan ajaib alias freestyle. Tidak lupa dengan tingkah laku dan mimik wajah yang dibuat jadi aneh. Memang ya anak laki-laki dan perempuan itu ada yang berbeda tingkah lakunya. Tapi kebanyakan kalau anak laki-laki suka sekali melakukan hal-hal aneh dan anak perempuan cenderung ke manis.
Oiya, balik lagi ke freestyle saat naik sepeda. Saya beberapa kali teriak-teriak kalau melihat cara anak pertama saya, Wilson mengendarai sepedanya. Kadang, walau hanya bersepeda dengan santai saja, anak ini suka sekali melihat ke arah ban depan-belakang dan pedal sepeda. Jarang sekali dia melihat ke arah depan, jadi ya wajar lah saya teriak-teriak. Dari kecil Wilson memang suka sekali mempelajari benda-benda bergerak seperti ini. π
Kalau Herbie, anak kedua saya, paling suka melakukan hal yang menurut saya sangat menantang dan sedikit lagi mungkin masuk ke “alarm bahaya saya” kalau tidak sering-sering diingatkan. Dia ini suka sekali memanjat pohon tinggi, tidak melihat apakah dahan dan rantingnya aman saat akan dipanjat dan tidak pernah melihat apakah ada semut merah atau laba-laba yang mungkin beracun?Β Hey! kalaupun Herbie lihat ada laba-laba dan semut, sudah pasti akan ditangkap dan dipelajari seperti biasanya. Bahkan Herbie pernah mempelajari ular sawah kecil dan kadal yang pernah main di dekat kolam renang dengan cara diraba dan melihat cara mereka makan dsb.
Sebelum saya menyadari kalau permainan menantang juga tidak masalah dilakukan oleh anak-anak, Papa saya selalu membela anak-anak dengan cara membiarkan dan memperbolehkan mereka bermain dengan caranya sendiri. Papa berpesan kalau anak-anak jangan dilarang melakukan ini-itu. “Biarkan mereka menikmati masa kecilnya seperti itu, asal tidak berbahaya tidak apa-apa kok nduk”. Begitu katanya.
Papa juga bilang, “kalau dilarang biasanya malah makin penasaran dan semakin menjadi-jadi. Jadi biarkan saja mereka, boleh melarang hanya kalau kegiatannya berubah menjadi berbahaya. Makanya, selalu diawasi anaknya”.
Berbekal dari pesan Papa, saya mencoba untuk membiarkan mereka bermain bebas, tapi karena mereka sudah agak besar, jadi saya lumayan sering meminta supaya mereka mengecilkan suaranya kalau main sore hari atau kalau ada yang sedang tidur. Selain itu, saya hanya tinggal mengawasi mereka bermain dan mengeskplorasi dunia di sekitar mereka. π
Haduuh aq kadang tegang sendiri kalo nungguin anak main.. rasanya pengen terus2an bilang awas ini.. awas itu. Tapi sebaiknya percaya j ama anak y?
iya mba, entah kenapa kalo ibu2 itu pasti lebih “was2” kalo liat anak2 main.
iya percaya aja sama anak. sambil dikasih ide lain, misal mainnya asik kalo begini-begitu.
btw, domain baru? π
Mbaaa cin, tapi brasa jantung mw copot ga siiih kalo liat anak lg gaya aneh2 gt? Aku iyaaaa, mending nutup mata. Hahahaha
iya pake bangeeeet! mana kadang si Maghma juga pengen ikutan gaya aneh2 gt.
kalo mamanya dicuekin, ya aku tutup mata & minta jagain bapaknya aja
Anak anak klo main itu lucu kdg klo melihatnya
iya pak. lucu, seru tp ya bikin deg2an juga
Ap lg msh 10bln ank sy bu..kemarin gelundung mau nangis g jd malah ketawa..
wah 10bln itu juga lagi aktif2nya banget ya pak.
Mbaaaaak rasanya ga ada habisnya yah kelucuan anak anak itu π
Ahahah iya bangeeett